Namun, siapakah yang bisa menentukan takdir? memilih ingin hidup seperti apa? atau mengubah apa yang sudah terjadi?
Kita ini hanya pemeran, tokoh yang dipilih Allah untuk skenarionya.
Tidak setiap orang mengerti apa yang sedang kamu alami, jika memang ingin dimengerti setidaknya berceritalah.
Sebagaimanapun kamu mengaku bahwa dirimu adalah orang yang kuat, tegar, bisa menghadapi semua permasalahan sendiri. Yakin? Bukankah manusia itu makhluk sosial? Membutuhkan bantuan orang lain?
Huh, jangan egois sekali-kali. Kita tidak akan selamanya ada didunia. Perjalanan kita masih panjang di akhirat nanti.
Dan jangan pernah berpikir bahwa kamu sempurna, setiap manusia memiliki kekurangan.
"Orang dengan masa lalu buruk tidak menjamin masa depannya buruk pula, pun sebaliknya."
Siapa yang menyukai perpisahan?
Yang namanya perpisahan pasti menghadirkan luka, jika tidak mungkin kecewa. Namun, luka akan membuat kita menjadi semakin dewasa.
Aku masih terhitung sebagai orang yang beruntung. Maaf, karna aku sering mengeluh, harusnya yang kulihat adalah orang yang lebih tidak beruntung dibandingku.
"Yang menyedihkan adalah berpisah dimensi ruang dan waktu. Seberapa keraspun usaha kamu ingin bertemu, hanya bisa berharap."
Karna itu, aku menyebut diriku masih tergolong beruntung karna masih diijinkan untuk melihat sosoknya, merasakan kasih sayangnya, merengek manja padanya. Meskipun sering membuatku kecewa. Aku bersyukur.
Hari-hari yang kulewati tak lagi sama setelah kejadian itu. Betapa tidak menyenangkannya menghadapi sendirian.
Peristiwa yang terhitung menyenangkan pun hanya sesaat. Selebihnya perasaan sedih, miris yang sering dirasa..
"Perpisahan yang paling menyedihkan adalah perpisahan selamanya."
Bersyukurlah sebelum semuanya terlambat. Waktu tak bisa diulang kembali.
Menasehati orang adalah hal yang mudah, akupun tau yang sulit itu adalah mengaplikasikannya.
Maka, mari kita menjadi lebih baik bersama-sama.-Orang yang sering dikecewakannya, namun masih tetap menyayanginya pula.-


0 comments:
Post a Comment