Monday, January 23, 2017

,

Bolehkah aku berhenti memperjuangkanmu?


Bolehkah aku berhenti memperjuangkannya? Jika mencintainya adalah sebuah kesalahan, maka aku tidak ingin menjadi benar. Namun jika perjuanganku diabaikan aku juga merasa lelah. Apa setelah aku pergi dia akan merasa kehilangan sosok ku? Atau mungkin tidak merasakan apapun sama sekali? Haha, mungkin aku terlalu percaya diri jika dengan perginya aku dia akan merasa kehilangan. Kenyataannya dia hanya menganggapku angin lalu, mungkin~

Bagaimana dengan perasaannya? Apa setelah pergi dariku dia selalu bahagia?
Jika tidak, bilang pada pasangannya untuk kembalikan dia padaku~ Woahaha memang sebelumnya aku siapanya? Miris.
Tapi setidaknya aku ngga pernah punya niat buat bikin seseorang kecewa atau sakit hati. Aku kali ini tak akan susah-susah untuk mengejarnya. Lelah ngejar terus, kapan dikejarnya:v
Biarlah waktu yang menentukan...


Silahkan berlari sejauh mungkin dari sisiku namun, jika kamu merasa lelah coba tengok ke belakang aku selalu menunggumu kembali. Aku sibuk menunggu dibelakangmu sedangkan kamu sibuk berlari untuk mengejarnya.



Jika diibaratkan saat sedang hujan deras, seperti ini; kamu mempunyai satu payung dan menggunakannya untuk melindungi dia-yang kamu kejar- dari hujan. Dan aku yang sibuk memayungimu dari hujan deras itu dengan membiarkan diriku basah kuyup.
Hujan itu kejam padaku, dia seolah terus turun untuk melihat aku yang tidak menggunakan pelindung apapun, bukannya berhenti untuk membuatku kering.
Aku benci hujan jika seperti ini.

Tidak ada yang menyenangkan berjalan dalam bayang-bayang~

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts