Sunday, July 16, 2017

, ,

Sempatkah terpikir olehmu?



Sempat berpikir kah jika kelahiranmu adalah sebuah kesalahan? atau kamu adalah penyebab kekacauan yang terjadi?

Namun, siapakah yang bisa menentukan takdir? memilih ingin hidup seperti apa? atau mengubah apa yang sudah terjadi?
Kita ini hanya pemeran, tokoh yang dipilih Allah untuk skenarionya.

Tidak setiap orang mengerti apa yang sedang kamu alami, jika memang ingin dimengerti setidaknya berceritalah.

Sebagaimanapun kamu mengaku bahwa dirimu adalah orang yang kuat, tegar, bisa menghadapi semua permasalahan sendiri. Yakin? Bukankah manusia itu makhluk sosial? Membutuhkan bantuan orang lain?

Huh, jangan egois sekali-kali. Kita tidak akan selamanya ada didunia. Perjalanan kita masih panjang di akhirat nanti.

Dan jangan pernah berpikir bahwa kamu sempurna, setiap manusia memiliki kekurangan.

"Orang dengan masa lalu buruk tidak menjamin masa depannya buruk pula, pun sebaliknya."

Siapa yang menyukai perpisahan?

Yang namanya perpisahan pasti menghadirkan luka, jika tidak mungkin kecewa. Namun, luka akan membuat kita menjadi semakin dewasa.

Aku masih terhitung sebagai orang yang beruntung. Maaf, karna aku sering mengeluh, harusnya yang kulihat adalah orang yang lebih tidak beruntung dibandingku.

"Yang menyedihkan adalah berpisah dimensi ruang dan waktu. Seberapa keraspun usaha kamu ingin bertemu, hanya bisa berharap."

Karna itu, aku menyebut diriku masih tergolong beruntung karna masih diijinkan untuk melihat sosoknya, merasakan kasih sayangnya, merengek manja padanya. Meskipun sering membuatku kecewa. Aku bersyukur.

Hari-hari yang kulewati tak lagi sama setelah kejadian itu. Betapa tidak menyenangkannya menghadapi sendirian.
Peristiwa yang terhitung menyenangkan pun hanya sesaat. Selebihnya perasaan sedih, miris yang sering dirasa..

"Perpisahan yang paling menyedihkan adalah perpisahan selamanya."

Bersyukurlah sebelum semuanya terlambat. Waktu tak bisa diulang kembali.

Menasehati orang adalah hal yang mudah, akupun tau yang sulit itu adalah mengaplikasikannya.
Maka, mari kita menjadi lebih baik bersama-sama.

-Orang yang sering dikecewakannya, namun masih tetap menyayanginya pula.-
Continue reading Sempatkah terpikir olehmu?

Monday, July 3, 2017

, ,

Other Side




Untukmu yang tengah berbahagia,


Hai, how are you?
Kuharap kamu selalu baik-baik saja, tidak sepertiku yang masih terjebak dalam labirin menyakitkan. Sulit untuk pulang. Karna, rumahku telah dihuni orang lain. Padahal aku tak pernah ada niat sedikitpun untuk meninggalkan rumahku-tempat aku pulang.

Aku mencintaimu,
Maka dengan cara ini satu-satunya yang bisa kulakukan saat kamu tak lagi ingin menjadi bagian dari ceritaku. Membiarkanmu memilihnya, dan berbahagia. Berbanding terbalik dengan sisi egoisku yang inginnya, kamu tak bahagia jika tak bersamaku.

Aku masih disini,
Masih terjebak dalam puing-puing reruntuhan kenangan, selalu berhasil membawaku untuk bernostalgia.
Masih menjadi seperti bumi yang sedang berotasi-berputar pada porosnya. Ingin segera berevolusi, namun hati belum menyanggupi.

Ada rumah baru,
Namun, aku belum mencintainya. Kupikir ini tidak sehat, karna aku masih selalu berpikir tentang kamu. Tapi aku pun ingin bahagia sepertimu, ingin berpindah tempat karna tempat sebelumnya tak mengijinkanku masuk lagi. Tak adakah kesempatan untukku lagi? Jika iya, bantu aku lupa akan segala tentang kita..

Kepada pemilik hatiku selanjutnya,
Jangan biarkan aku berjalan sendiri, aku memang punya dua kaki yang menopang setiap perjalanan hidupku. Tapi aku juga perlu kamu sebagai pendampingku. Aku benci sendiri. Karna sepi selalu menghampiri. Jika dengan sendiri kamu yang menghampiri, aku rela selalu berada dalam sepi..




Semoga usahaku untuk melupakanmu tidak sia-sia. Aku berhenti mencari tau tentangmu, sampai disini.
See you! when i was forget all about us.
Hope everything will be fine without you.
Again and again.
Continue reading Other Side

Popular Posts