Aku tak tahu sejak kapan tepatnya rasa penasaran yang aku punya berubah menjadi rasa kagum yang berlebihan.
Karna selama ini aku hanya mengikuti arus waktu yang tak pernah mundur, aku hanya menikmati setiap detiknya, aku hanya menikmati kebersamaan yang dilewati. Meskipun itu jarang, sangat.
Tapi yang aku bingung adalah mengapa perasaan bahagia ketika dekat dengannya terasa berbeda.
Dulu, hanya sekedar memperhatikannya dari jauh pun sudah lebih dari cukup. Tapi, semakin kesini rasanya ingin selalu melihat dalam jarak dekat?
Aku tidak mau membuatnya risih karna kelakuan yang tak ku sengaja.
Waktu semakin berjalan, aku malah ingin selalu tertangkap pandangannya. Semakin menggila sampai memberanikan diri, keluar dari zona nyaman hanya karna dia. Jika dipikir lagi sekarang. Untuk apa?:(
Nyatanya, hal yang telah kukorbankan tak mendapatkan hasil yang sepadan.
Malah penolakan dan pengabaian yang mendominasi.Dan, saat aku merasa sudah ada di titik terlelah dalam memperjuangkan perasaan yang entah apa ini. Dan merasa jika semuanya hanya akan sia-sia. Aku memilih berhenti.
Namun, aku bimbang kembali saat untuk yang pertama kalinya melihat dia lagi setelah ribuan jam terpisah jarak. Dia manis:( dengan pesonanya yang tersembunyi aku bisa melihatnya.
Ah, perasaan ini lagi. Aku kira setelah aku mengatakan ingin berhenti, rasa itu juga ikut terkikis secara perlahan dan hilang. Namun nyatanya?:(
Dan sekarang, aku bingung apa yang harus aku lakukan?😥
Sesulit inikah melepaskan apa yang belum-bahkan tak pernah benar2- tergenggam?
Dia, pria yang dingin pada wanita, dia yang selalu asik dengan dunianya, dia yang membuatku penasaran sampai sedalam ini, dia yang awalnya ingin coba aku luluhkan namun sampai saat ini tak pernah luluh;sedikitpun, dia yang kesulitan bergerak jika ada wanita diruang lingkupnya.
Aku ingin jadi bagian dalam cerita hidupnya, jadi orang yang istimewa yang menempati seluruh ruang dihatinya, yang selalu dia perlakukan berbeda dengan yang lainnya.
Aku yang ingin dia tatap hangat dan penuh cinta. Hanya aku yang boleh ditatapnya!
Kadang memang seegois itu. Huft.
Salahkah jika aku selalu berandai-andai jika aku jadi orang yang spesial dihidupnya? Aku selalu merasakan perasaan hangat jika membayangkannya.
Betapa semua akan terasa sempurna jika itu benar-benar terjadi. Namun, rasanya mustahil:(
Kenapa segalanya menjadi lebih rumit dari yang pernah dibayangkan?


0 comments:
Post a Comment