Senja😍

Diantara semua langit, aku paling suka dengan langit senja.

Sejak awal aku dipertemukan dengan senja, aku langsung jatuh cinta dengan jingganya.

Mengapa aku suka senja? Karna senja adalah peralihan.

Dalam hitungan detik yang singkat, terjadi suatu peralihan alam, dari sore ke malam.

Dalam rentang waktu itulah tercipta proses pembuatan mahakarya luar biasa.

Pada sore hari. Tak sengaja menatap. Lalu diabadikan.

*Inspirate from Prilly

Pada sore hari. Tak sengaja tertangkap pandangan. Lalu diabadikan.

Pada sore hari. Sengaja menatap langit. Lalu diabadikan.

Pada sore hari. Di samping rumah. Lalu diabadikan.

Pada sore hari. Diantara orang banyak. Lalu diabadikan.

Senja, buat aku itu salah satu keindahan Allah yang sempurna. Senja adalah salah satu favorit aku, coba kalian lihat ketika sore hari saat matahari akan pulang ke peraduannya menurutku itu terlihat sangat indah. Aku menyukainya.

“Setiap hari ada senja, tapi tidak setiap senja adalah senja keemasan, dan setiap senja keemasan itu tidaklah selalu sama….
Aku selalu membayangkan ada sebuah Negeri Senja, dimana langit selalu: merah keemas-emasan dan setiap orang di negeri itu lalu lalang dalam siluet.
Dalam bayanganku Negeri Senja itu tak pernah mengalami malam, tak pernah mengalami pagi dan tak pernah mengalami siang.
Senja adalah abadi di Negeri Senja, matahari selalu dalam keadaan merah membara dan siap terbenam tapi tak pernah terbenam, sehingga seluruh dinding gedung, tembok gang, dan kaca-kaca jendela berkilat selalu kemerah-merahan.
Orang-orang bisa terus-menerus berada di pantai selama-lamanya, dan orang-orang bisa terus-menerus minum kopi sambil memandang langit semburat yang keemas-emasan. Kebahagiaan terus-menerus bertebaran di Negeri Senja seolah-olah tidak akan pernah berubah lagi….”
― Seno Gumira Ajidarma

Aku selalu suka senja, meski itu cuma sementara namun dalam waktu yang sementara itu dia membuat keindahan yang sulit dilupakan.

Senja sementara tapi selalu membuatku terpana saat melihatnya...