Monday, February 15, 2021

, ,

Memang Tidak Pernah Sederhana

Sebenarnya, banyak tanya di kepala

Namun hanya mampu ku utarakan lewat kata

Aku tidak tahu sebabnya

Hanya saja ini terasa tidak nyata


Aku mengerti kesibukanmu

Tapi jika mau

Kamu bisa menyempatkan disela kesibukanmu

Itupun, jika aku masuk daftar prioritasmu


Lagi lagi bicara tentang prioritas

Sudah lama aku tidak mempermasalahkan hal itu

Namun sekarang, aku merasa diabaikan

Aku merasa tidak sepenting itu untuknya


Lalu kenapa kamu bisa menganggap bahwa kita dalam suatu hubungan

Jika kamu masih bersikap seperti biasa

Selalu ada tapi tak ada

Aku merasa seperti orang bodoh


Selalu saja seperti ini

Jika sebelumnya seseorang hanya penasaran padaku

Tanpa adanya kejelasan

Namun masih aku terima dengan tangan terbuka


Sekarang, seseorang masuk ke duniaku

Tanpa kata, tanpa tanya

Tiba-tiba menjadi kita


Aku tidak tahu kapan ini dimulai

Hanya saja, aku telah dianggap sebagai kekasih? 

Kapan kamu mengutarakan niatmu? 

Aku merasa tidak pernah mendapat pertanyaan secara gamblang


Sesungguhnya, aku belum tahu banyak tentangmu

Karna kamu yang menutup diri dengan kaku

Dan aku yang terlalu malas bertanya padamu








Continue reading Memang Tidak Pernah Sederhana
, ,

Toxic

Pernah mengalami ketika bercerita kepada seseorang, tapi akhirnya malah dia yang cerita?
Aku kadang mengalami itu, rasanya jadi malas bercerita
Dan berakhir menjadi pendengar.. lagi

Pernah mikir ga sih kalo kita itu hidup harus saling?
Kalo merasa udah ga satu frekuensi tapi dipaksa, apa yang bakal terjadi?
Harus ada yang ngalah kan? Dan hubungannya jadi ga sehat lagi, menurutku.

Diawali dari seringnya bercerita sampai terus berlanjut dengan label si pencerita dan si pendengar.
Ada saatnya si pendengar ingin didengar juga, tapi karna si pencerita telah terbiasa bercerita posisi menjadi pendengar mungkin kurang nyaman untuknya?
Hingga akhirnya, mendengarkan namun setelah beberapa lama membahas dirinya sendiri.. lagi.

Sampai akhirnya si pendengar ini merasa bahwa hubungannya tidak akan berhasil untuk kedepannya.
Mulai menjaga jarak dengan mulai menanggapi cerita dia seadanya
Lalu... menghilang secara perlahan.

Jika terus di posisi pendengar, untuk apa punya teman?
Malah selalu merasa tertekan
Apa tidak lelah untuk terus bertahan?

Continue reading Toxic

Tuesday, February 2, 2021

,

Rasa Yang Terpendam

Hanya mampu memendam
Dari dulu aku selalu mengagumimu
Tapi tak ada yang dapat kulakukan
Karena kamu telah dengannya

Meski bukan lagi rahasia umum
Jika aku menyukaimu
Aku tidak akan memaksakan kehendak
Aku hanya akan menunggu

Sampai tiba waktunya
Saat kamu tidak lagi bersamanya
Dan menghabiskan sisa waktu
Untuk hidup bersamaku

Kuharap ini bukan hanya anganku
Aku selalu berharap lebih padamu
Tentu diikuti harapanku pada Tuhan
Semoga selalu memberi jalan

Continue reading Rasa Yang Terpendam

Popular Posts